[caption id="attachment_9687" align="alignnone" width="300"] Gedung Auditorium Nampak dari luar[/caption] H...
[caption id="attachment_9687" align="alignnone" width="300"] Gedung Auditorium Nampak dari luar[/caption]
Humas IAIN Parepare - Jika tak ada aral melintang, gedung Auditorium milik IAIN Parepare akan diresmikan penggunaannya oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Kamaruddin Amin. Peresmian gedung Auditorium ini terangkai dengan acara wisuda IAIN Parepare yang akan digelar besok Kamis, 21/2/2019 di gedung Auditorium IAIN Parepare. Dalam rapat pemantapan tadi pagi, 20/2/2019 terungkap kalau panitia sedang berbenah dan bergerak cepat dalam merampungkan persiapan acara.
Dari beberapa sumber informasi, agenda kunjungan kerja Dirjen Pendis Kemenag RI ke IAIN Parepare, yaitu untuk meresmikan penggunaan gedung Auditorium dan mengikuti wisuda perdana IAIN Parepare tahun akademik 2018/2019. Rencananya, peresmian gedung Auditorium ini akan ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kamaruddin Amin sebagai Dirjen Pendis Kemenag RI. Dalam rangkaian acara ini pula, beliau dijadwalkan akan membawakan orasi Ilmiah di depan ratusan wisudawan dan wisudawati berserta para orangtuanya.
Hal yang senada disampaikan Kabiro AUAK, Musyarrafah Amin ketika dikonfirmasi di ruangannya, membenarkan rencana kehadiran Dirjen Pendis Kemenag RI dalam acara wisuda. "Rektor sedang menuju ke Makassar untuk menjemput pak dirjen yang sedang dalam penerbangan" ujar mantan Kepala Badan Diklat Keagamaan Makassar ini. "Insyaallah, beliau (Dirjen Pendis) akan hadir bersama kita." pungkasnya.
[caption id="attachment_9688" align="alignnone" width="300"] Gedung Auditorium Nampak dalam Ruangan[/caption]
Gedung Auditorium yang akan diresmikan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI merupakan salah satu gedung kebanggaan IAIN Parepare, selain karena desain arsitekturnya yang modern dan elegan, juga karena menjadi gedung Auditorium termegah di wilayah Ajatappareng. Kemegahan gedung Auditorium ini diakui oleh sejumlah kalangan di Parepare. Irma, salah satu calon wisudawan yang dimintai tanggapannya mengatakan gedung ini sangat pantastis, sangat mewah dan belum ada bandingan di daerah ini. "Saya senang dan bangga karena bisa di wisuda di gedung ini. Wisuda pertama lagiee" ungkapnya dengan girang. Pendapat senada terungkap dari Ilham, salah satu penduduk asli Parepare. Pria yang ditemui disela-sela kesibukannya membenahi studio foto untuk wisuda mengatakan gedung ini sangat megah. "Mirip gedung yang ada di luar negeri" ujarnya.
[caption id="attachment_9689" align="alignnone" width="300"] Deretan kursi dalam ruangan[/caption]
Jika memperhatikan gedung Auditorium ini, memang sangat berbeda dengan gedung-gedung yang ada di daerah Ajatappareng ini. Bentuknya sangat arsitektik, menawan, elegan dan enak dipandang mata. Memandangnya di atas ketinggian, kita akan menemukan panorama yang menabjukkan karena gedung ini kelihatan menyatu dengan lautan yang berjarak kurang 1 km.
Ketika menemui Kasubag Perencanaan, Hasyim di ruang kerjanya, beliau menjelaskan secara detail profil gedung Auditorium tersebut. Menurutnya, konsep dasar gedung Auditorium itu adalah memadukan konsep arsitektur modern, Islam dan kearifan lokal. "Gedung ini merupakan cerminan dari proses akulturasi yang menjadi visi perguruan tinggi ini" urainya. Gedung yang berdiri di atas lahan +/- 7052 m2 memiliki daya tampung cukup besar, dapat menampung -/+ 2.000 orang. Sementara desain interior gedung menggunakan konsep bangunan hemat energi, karena pencahayaannya memanfaatkan sinar matahari secara maksimal. Tanpa listrik, ruangan gedung tetap terang benderang pada siang hari.
Suasana dalam ruangan gedung, ibaratnya kalau kita berada dalam bioskop. Kursi berjejer bertingkat dengan menggunakan kursi type votum (kursi yang tertutup otomatis). Ruangan pun kelihatan elegan dengan desain panggung yang minimalis dan ditunjang penggunaan sunda plafon yang cukup mewah dan gemerlap. "Gedung ini, juga dilengkapi mushallah, meeting room, ruangan pers, wc, dan sound system yang memadai" ujar Hasyim menutup pembicaraan. (s.s.)
Tidak ada komentar