Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

Breaking News:

latest

OPINI: Masyarakat Kurang Percaya terhadap Janji-Janji Partai Politik saat Menjelang Pemilihan Umum

Penulis: Nurul Syafika (Mahasiswa Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare) OPINI --- Salah satu tahapan pemilu baik itu pemilu legis...



Penulis: Nurul Syafika (Mahasiswa Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare)

OPINI--- Salah satu tahapan pemilu baik itu pemilu legislatif maupun Kekuatan eksekutif yang menonjol adalah kampanye pemilu. Pedesaan Keinginan untuk menciptakan opini publik sering dilihat sebagai komunikasi secara politis. Kampanye dapat berupa demonstrasi atau konferensi sebagai platform untuk pemungutan suara. Selama kampanye pemilihan, calon anggota parlemen memberi tahu publik apa yang akan mereka lakukan jika terpilih. Bagi publik, informasi ini sangat penting untuk memandu pengambilan keputusan pada hari pencoblosan berikutnya. Bahkan, sebagian besar masyarakat tidak lagi memahami pentingnya kampanye karena hanya dilihat sebagai rutinitas lima tahun yang mungkin tidak berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup mereka. Dalam konteks ini, publik kecewa karena janji pemilu tidak dipenuhi. Sehingga masyarakat sadar dan merasa bahwa suaranya hanya dibutuhkan dalam pemilu dan kemudian diabaikan saat berkuasa. 

Di mata publik, janji-janji yang dilontarkan parpol hanyalah slogan untuk menarik calon pemilih, padahal (mungkin) sudah direncanakan sejak awal janji-janji itu tidak akan dipenuhi. Tidak heran kebanyakan orang mengambil janji politik untuk kebohongan. Terlepas dari kenyataan bahwa popularitas beberapa kandidat jauh melebihi kemampuannya untuk menjadi politisi dan negarawan yang kredibel, ada juga tanda-tanda bahwa anggota parlemen berkampanye untuk memenangkan hati rakyat, tetapi begitu terpilih mereka memukul, mereka membuat keputusan sendiri. kebijakan yang mereka inginkan Dahulukan pemilih. 

Namun, banyaknya janji kampanye yang tidak terpenuhi, bukan berarti janji politik tidak ada nilainya. Dalam demokrasi, pendidikan kewarganegaraan sangat penting. Politik tanpa janji tidak ada gunanya. Keterlibatan politik memiliki dua definisi penting. Pertama, visi dan misi perwakilan politik ditentukan dan arah serta arah yang jelas diberikan untuk mencapai tujuan yang dicapai setelah mereka menjabat. Kedua, basis politik bersifat fundamental. Penggunaan kekuatan demokrasi. Tanpa keterlibatan, sangat sulit untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pemimpin masa depan. Oleh karena itu, seorang tiran tidak perlu membuat janji kepada siapa pun dalam pemerintahan yang menindas, karena dia tidak bertanggung jawab kepada siapa pun atas kekuasaannya. 

Dengan kata lain, kandidat harus memahami pentingnya kampanye publik. Dengan pemilu yang akan datang, tidak perlu membuat janji besar kepada publik, karena janji jarang bisa dipercaya, dan itu sudah cukup. Memastikan bahwa perubahan adalah sesuatu yang dapat dirasakan dan dilihat orang dapat berdampak besar pada pengambilan keputusan orang. 

Tidak ada komentar