Penulis: Sukma Wati Syuriadi (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare) OPINI--- Kesehatan mental adalah aspek kesehat...
Penulis: Sukma Wati Syuriadi (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare)
OPINI--- Kesehatan mental adalah aspek kesehatan yang tak kalah pentingnya
dibandingkan dengan kesehatan fisik. Sayangnya, stigma terkait dengan masalah
kesehatan mental masih merajalela di masyarakat kita. Dalam menghadapi
tantangan ini, langkah-langkah nyata perlu diambil untuk mengatasi stigma dan
membangun masyarakat yang lebih peduli dan mendukung.
Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa kesehatan mental sama
pentingnya dengan kesehatan fisik. Upaya pendidikan harus ditingkatkan untuk
mengubah persepsi masyarakat terhadap masalah kesehatan mental. Kampanye publik
yang membawa narasi positif dan membangun pemahaman tentang kompleksitas
kesehatan mental dapat membantu meruntuhkan stereotip dan prasangka yang
melekat.
Selain itu, dukungan sosial memainkan peran kunci dalam pemulihan
individu yang mengalami masalah kesehatan mental. Masyarakat perlu diberdayakan
untuk menjadi lebih responsif dan empatik terhadap mereka yang mengalami krisis
mental. Program pelatihan kesehatan mental di tingkat sekolah, tempat kerja,
dan komunitas lokal dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung, di
mana orang-orang merasa nyaman untuk berbicara tentang tantangan kesehatan
mental mereka.
Pentingnya kebijakan yang mendukung kesehatan mental juga tidak boleh
diabaikan. Investasi dalam layanan kesehatan mental, akses terhadap perawatan,
dan perlindungan hak-hak individu dengan masalah kesehatan mental adalah
langkah-langkah kritis dalam menciptakan masyarakat yang peduli dan mendukung.
Dalam perjalanan ini, kita semua memiliki peran untuk dimainkan. Dengan
membuka percakapan tentang kesehatan mental, mengurangi stigma, dan memberikan
dukungan, kita dapat bersama-sama membangun masyarakat yang tidak hanya sehat
secara fisik, tetapi juga peduli dan mendukung bagi mereka yang menghadapi
tantangan kesehatan mental. Langkah kecil ini dapat menjadi tonggak penting
menuju masyarakat yang lebih inklusif dan berempati.
Tidak ada komentar