Penulis: Wilda Widayani (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare) Saat ini tengah muncul laporan-laporan mengenai pembom...
Penulis: Wilda Widayani (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare)
Saat ini tengah muncul
laporan-laporan mengenai pemboman Israel terhadap Palestina muncul ke
permukaan. Banyak orang tewas akibat pemboman yang terjadi sepanjang pertempuran
ini. Sekitar 18.000 orang terluka dan 4.300 orang tewas. Memang benar, salah
satu lokasi yang mulai lebih sering diserang Israel adalah Gaza. Banyak warganet
yang bertanya-tanya apakah dunia akan kiamat jika Palestina memperoleh
kemerdekaan akibat serangan ini.
Topik indikator akhir dunia menjadi
banyak diperbincangkan akibat konflik yang masih berlangsung antara Israel dan
Palestina. Banyak yang percaya bahwa dunia akan berakhir jika Palestina
memperoleh kemerdekaannya. Sementara itu, Gus Baha alias Kiai Bahaudin Nursalim
punya pemikiran tersendiri terkait konflik Israel dan Palestina.
“Dalam sejarah Islam, Palestina memiliki Nabi Ibrahim melalui
anaknya bernama Nabi Ishaq, lalu melahirkan Nabi Ya’qub, lalu melahirkan Yahuda
Cs. Akhirnya sampai sekarang menjadi masalah agama, selain juga menjadi masalah
politik zaman perpecahan pada tahun 1964-1966. Sebetulnya sejak dulu sudah
masalah agama. Keyakinan orang Yahudi, Palestina itu bumi yang dijanjikan Allah
milik mereka. Atas nama kitab suci, mereka mati-matian mempertahankan Israel
yang sekarang ini,” ulas Gus Baha.
Nahdlatul Ulama ini juga menjelaskan
bahwa masyarakat Palestina lebih dikenal dengan kelompok Kana'an yang sudah
lebih dahulu menduduki Palestina. Hadis
tentang pembebasan Baitul Maqdis juga seringkali menjadi landasan bahwa hari
kiamat akan datang setelah Palestina merdeka;
اُعْدُدْ
سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ: مَوْتِيْ، ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ،
ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيْكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ، ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ
الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِيْنَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا، ثُمَّ
فِتْنَةٌ لاَ يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ الْعَرَبِ إِلاَّ دَخَلَتْهُ، ثُمَّ هُدْنَةٌ
تَكُوْنُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي اْلأَصْفَرِ، فَيَغْدِرُوْنَ فَيَأْتُوْنَكُمْ
تَحْتَ ثَمَانِيْنَ غَايَةً، تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اِثْنَا عَشَرَ أَلْفًا
“Perhatikanlah enam tanda-tanda hari Kiamat: (1) wafatku, (2)
penaklukan Baitul Maqdis, (3) wabah kematian (penyakit yang menyerang hewan
sehingga mati mendadak) yang menyerang kalian bagaikan wabah penyakit qu’ash
yang menyerang kambing, (4) melimpahnya harta hingga seseorang yang diberikan
kepadanya 100 dinar, ia tidak rela menerimanya, (5) timbulnya fitnah yang tidak
meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan pasti memasukinya, dan (6)
terjadinya perdamaian antara kalian dengan bani Asfar (bangsa Romawi), namun
mereka melanggarnya dan mendatangi kalian dengan 80 kelompok besar pasukan.
Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu orang.”
Menurut para ulama, pembebasan
Baitul Maqdis sama dengan pembebasan Suriah (Palestina). Dengan demikian,
deklarasi kemerdekaan Palestina menandakan berakhirnya sebuah era. Namun sekali
lagi, hadis tersebut tidak merinci “pembebasan” seperti apa yang dimaksud.
Ada banyak kisah kolonialisme di
Palestina. Setelah Perang Dunia Kedua, Romawi menaklukkan Palestina, yang
akhirnya dibebaskan oleh Umar bin Khattab. Zionis menginvasi negara setelah
itu. Setelah itu, pada tahun 1187 M, pasukan Salib berhasil menaklukkan
Palestina hingga akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan wilayah
tersebut. Hingga saat ini belum ada perbedaan pendapat bahwa penjajahan Zionis
di Palestina merupakan kolonialisme terakhir atas wilayah Palestina. Palestina
mungkin akan merdeka sebelum mengalami penjajahan lagi.
Kemerdekaan Palestina adalah tujuan
yang sangat diharapkan oleh banyak orang, dan menjadi penting dalam konteks
perdamaian global. Konsep hari kiamat adalah hal yang sangat subjektif dan
tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan kemerdekaan Palestina. Yang
lebih urgent adalah melihat bagaimana perjuangan Palestina mempengaruhi dunia
dan pentingnya mencari solusi yang adil dan berkelanjutan untuk konflik
Israel-Palestina.
Jadi apakah benar Palestina merdeka berarti akan terjadi kiamat?
Jawabannya adalah tidak ada yang tahu pasti. Kita tidak bisa menyimpulkan
segala sesuatunya sendiri tanpa dasar yang benar. Lebih baik kita sibuk
memperbaiki diri, agar saat kiamat tiba, kita akan siap menghadapinya.
Tidak ada komentar