Penulis: Wahyuddin, Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Parepare OPINI --- Akhir-akhir ini dunia dihebohkan de...
Penulis: Wahyuddin, Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Parepare
OPINI --- Akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan kemunculan dan mewabahnya suatu penyakit yang
disebabkan karena Virus yang dikenal dengan nama Novel Corona Virus (COVID-19)
yang penyebarannya sangat cepat dimana dalam waktu kurang dari 3 bulan lamanya penyebarannya
sudah menjangkiti ribuan manusia di berbagi negara-negara yang berada di belahan dunia. Lantas apa sebenarnya Novel Corona
Virus (COVID-19) ini?
“Menurut
ketua WHO, Tedros Adhnom Ghebreyesus dalam pertemuan di Jenewa, Swiss seperti
yang dikutip dari AFP, pada Selasa (11/2/2020), “Covid-19” merupakan singkatan
dari “Co” yang berarti ‘Corona’, ‘Vi’ yaitu ‘virus, dan ‘D’ berarti ‘Disease’
artinya adalah penyakit sedangkan angka ‘19’ adalah tahun penemuan dari virus
ini yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, salah satu kota di China, pada
31 Desember 2019 yang lalu.
Corona
Virus bisa dikatakan virus yang sangat mematikan bagaimana tidak orang yang
terinfeksi virus Corona jika tidak ditangani dengan baik akan beresiko besar
terhadap orang yang terjangkit virus ini, gejala awal yang ditimbulkan dari
infeksi virus ini adalah flu, batuk, dan sesak nafas yang pada kondisi tertentu
bisa menyerang paru-paru sehingga orang yang terkena akan mengalami sesak nafas
dan bahkan menyebabkan kematian pada korbannya.
Kemunculan virus mematikan ini mau
tidak mau memaksa para pemimpin negara di berbagai belahan dunia termasuk
negera kita tercinta Indonesia untuk membatsi kegiatan warga negaranya diluar
rumah, dalam artian tidak melakukan aktivitas diluar rumah jika tidak terlalu
penting Social distancing (menjaga jarak dengan orang lain) hal ini tentu memberikan
dampak yang sangat banyak diberbagi sektor kehidupan manusia sebut saja sektor
ekonomi, pariwisata, pendidikan, dan sektor yang lainnya.
Kalau kita berbicara
dampak dari mewabahnya virus ini di sektor ekonomi tentu yang paling menonjol
adalah brkurangnya pendapatan masyarakat karena pembatasan aktivitas yang
disebabkan kebijakan pemerintah untuk tidak beraktivitas di luar rumah selama
pandemi Covid-19 ini, sedangkan disektor pendidikan dampak yang ditimbulkan
adalah yang saat ini lagi dipermasalahkan oleh banyak kalangan mahasiswa adalah
sistem kuliah online atau daring (dalam jaringan) yang diterapkan oleh
Perguruan Tinggi yang ada di seluruh Indonesia selain itu mewabahnya virus ini
memberikan efek yang sangat besar, perubahan sosial besar-besaran terjadi di
tengah masyarakat, seperti ketidakmauan kita untuk mau mengenal dan mendekati
orang yang ada disekitar kita karena takut terpapar dengan virus ini yang
memang penyebarannya sangat cepat.
Terlepas dari kekhawatiran serta
ketakutan kita akan keberadaan virus corona (Covid-19), sejatinya keberadaan
virus ini masih menyisahkan banyak tanda tanya dikalangan masyarakat akan
kemunculan dan mewabahnya virus ini, karena di berbagai jagat media baik itu
media elektronik, cetak maupun media sosial kemunculan virus ini banyak dibahas
akan sumber awal kemunculannya sebut saja ada yang mengatakan bahwa virus ini
sengaja dibuat sebagai senjata biologis oleh negara tertentu, ada juga yang
mengatakan bahwa kemunculan virus ini karena teori konspirasi yang dibuat oleh
Iluminati (suatu kelompok rahasia/misterius), dan yang terakhir pendapat yang
mengatakan bahwa virus ini merupakan peringatan yang diturunkan oleh Allah SWT.
Kepada manusia antara (musibah, bala, dan azab), pendapat yang ketiga ini
sendiri diperkuat oleh beberapa ustadz dan ulama yang ada di Indonesia bahwa
virus ini merupakan tentara yang diutus oleh Allah sebagai peringatan bagi
manusia karena dalam kondisi terntu mungkin melanggar atau bisa jadi bahan
peringatan karena Allah ingin hambanya lebih muhasabah diri.
Di tempat terpisah seperti yang dikutip dari detik.com Imam Besar Masjid
Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar menegaskan bahwa wabah virus Corona (COVID-19)
bukan azab yang diturunkan Allah SWT. "Yang
muncul nanti musibah dan bala. Dalam Al-Qur'an ada musibah dan ada bala. Dalam
Al-Qur'an ada musibah, ada bala, ada azab. Azab sudah tidak ada lagi, yang ada
hanya musibah," jelasnya.
Terlepas dari
itu semua, kemunculan dan mewabahnya virus Corona sebenarnya sudah diprediksi
oleh salah seorang ulama dari Yaman seperti yang dikatakan oleh salah satu
penceramah kondang Ustadz Abdul Somad, beliau mengatakan orang pertama yang
menyebut Corona adalah ulama dari Yaman yaitu Al Habib Abu Bakar Masyhur al
Adni, (tribunJatim.com)
Al Habib Abu Bakar Masyhur al Adni, Yamani dalam bukunya al–Usus wa al-Munthaliqat (halaman 318, 2015) menyebutkan bahwa virus corona adalah bagian dari tanda
akan segera datangnya hari kiamat. Hal tersebut dapat dilihat dari isi bukunya
sebagai berikut :
ومن العلامات الصغرى المنصوص عليها في أحاديث من لا ينطق
عن الهوى انتشار العديد من الأمراض الوبائية على غير سابق عهدها في الأمم
والشعوب
وقد برزت هذه الظاهرة وتفشت وخاصة في مراحلنا الأخيرة،
فظهرت الأمراض الوبائية الخطيرة كالإيدز وإنفلونزا الطيور والخنازير وحمى
الكورونا وغيرها من الأمراض المستعصية التي لا زال العلماء يبحثون عن
وسائل علاجها ومعرفة أسباب انتشارها في الشعوب إلى اليوم
وليس
ببعيد أن تكون هذه الأمراض بتعمد بأيدي عناصر الشر في العالم لأسباب سياسية أو
اقتصادية أو عبثية.
Artinya:
Dan di antara tanda-tanda kiamat kecil
yang disebutkan dalam beberapa hadis makhluk yang tidak pernah berkata sesuatu
berdasarkan hawa nafsunya (Nabi Muhammad SAW), adalah tersebarnya beberapa
wabah penyakit yang tidak pernah terjadi di kalangan umat dan masyarakat terdahulu.
Sungguh
telah muncul dan tersebar berita dalam waktu-waktu dekat akan kemunculan wabah
penyakit yang membahayakan seperti AIDS, Flu Burung, Flu Babi, Corona dan lain
sebagainnya yang termasuk dari beberapa penyakit yang sulit untuk diobati, di
mana para ilmuwan masih mencari cara pengobatan dan sebab
tersebarnya penyakit-penyakit ini di kalangan masyarakat sampai sekarang.
Bukanlah
hal yang mustahil bahwa beberapa penyakit ini sengaja dibuat oleh oknum-oknum
jahat di belahan dunia, dengan tujuan politik, perekonomian, atau hanya sekedar
eksperimen yang tidak bertanggung jawab.
Penjelasan dalam buku tersebut juga
disampaikan oleh salah seorang ustadz dalam ceramahnya melalui video berdurasi 4 menit 33 detik yang diunggah di kanal YouTube Tafaqquh
Video, Ustadz Wandi Bustami, menyatakan bahwa memang kemunculan virus
corona sudah di prediksi oleh ulama Yaman Di dalam buku itu, disebutkan nomor
ke-74, tanda-tanda kiamat kecil itu, nanti akan ada muncul penyakit yang belum
ada pada masa lalu,” Di antaranya kemunculan penyakit yang belum pernah
ditemukan di zaman dahulu, seperti flu burung, flu babi, hingga ‘ku-ru-na’
(Corona). “Apa yang menarik di sini? Ada Corona, bacanya ‘ku-ru-na’. (Buku) Ini
bukan dibuat dua hari yang lalu, bukan, tapi beliau tulis puluhan tahun
lalu,” jelas Ustaz Wandi.(gomuslim.co.id)
Menyikapi beberapa penjelasan diatas
terkait kemunculan virus Corona, intinya sebagai seorang mukmin adalah
bagaimana kita mengambil sisi positif dibalik mewabahnya virus ini karena tidak
ada di dunia ini yang terjadi secara kebetulan tanpa ada tujuan dan hikmah
dibaliknya tugas kita adalah bagaimana agar kita bisa mengedukasi diri kita
kepada hal-hal yang positif. (*)
Perkataan corona bukan perkataan yg baru...sudah bertahun dulu, sebelum munculbya covid19, perkataan ini diguna oleh pengjaji perubatan..
BalasHapus