Penulis: Ismail (Mahasiswa Komunikasi & Penyiaran Islam IAIN Parepare) OPINI--- Media sosial atau sering di singkat menjadi medsos ...
Penulis: Ismail (Mahasiswa Komunikasi & Penyiaran Islam IAIN Parepare)
OPINI--- Media sosial atau sering di singkat menjadi medsos pasti sudah tidak asing lagi bagi pengguna smartphone. Seiring dengan perkembangan zaman pada saat ini media sosial menjadi populer. Dari banyaknya pengguna media sosial di Indonesia, begitu banyak juga masalah yang muncul tampa kita cari dari media sosial, krisisnya etika media sosial menjadi pandangan Negara lain terhadap masyarakat Indonesia.
Pada dasarnya media sosial mempunyai banyak manfaat, beberapa antaranya yaitu sebagai bersosialisasi, tempat belajar dan juga sebagai tempat informasi terbaru, dan tidak hanya itu, media sosial juga memberikan kesempatan untuk mulai berinteraksi dengan orang baru atau orang yang tidak kita kenal. Dan saat ini media sosial merupakan salah satu alat komunikasi yang efektif untuk dilakukan selama berkegiatan diluar dari pekerjaan di media sosial, ada satu hal yang harus diperhatikan bagi pengguna media sosial yaitu etika. Mayoritas pengguna media sosial di Indonesia adalah berumur 24-34 tahun.
Masyarakat Indonesia bisa dikatakan krisis dalam etika di media sosial. Dapat kita lihat dari beberapa kasus yaitu kasus caci maki atau kata-kata yang kotor selayaknya nama binatan. Seperti kasus salah satu artis di Indonesia yaitu Nikita Mirzani yang diduga telah menghina film G30s/PKI dan juga nama baik TNI. Lyra Virna, dilaporkan oleh pemilik agen travel haji dan umrah yang bernama Lasti Annisa ke pihak kepolisian lantara postingannya di akun Insagram pribadinya.
Istri dari fadlan itu memiliki alas an tersendiri mengapa dirinya membatalkan keberangkatan haji, yaitu karena ia mendegar banyak kabar jika agen travel milik Lasty banyak menyelewengkan uang calon jamaah haji.
Etika merupakan hal yang sangat penting di kehidupan sehari-hari. Setiap orang pasti telah diajarkan mengenai etika sejak kecil. Karena etika berperan penting dalam menbangun suatu hubungan atau kepercayaan. Oleh karena itu, etika dalam berkomunikasi di media sosial harus lebih di perhatikan apalagi dalam media sosial. Karena media media sosial merupakan ruang publik yang berarti setiap kata yang kita buat atau setiap pendapat yang kita berikan harus selalu diperhatikan.
Dalam pengguna media sosial, Enda menerangkan memang tidak ada kode etik tertulis yang mengatur para pengguna media sosial. Namun masyarakat harus memahami adanya etiket atau semacam panduan tidak tertulis agar kita mudah terjebak dalam kasus pelanggaran Undang-undang IT.
Didalam kita menggunakan media sosial tidak ada peraturan tetapi jangan sampai kita menggunakan medsos dengan emosional, apalagi sampai menuliskan kata-kata kasar atau tidak baik kepda orang lain agar agar tidak ada pihak tersinggung. Dan sebaiknya masyarakat fokus pada permasalahan dan benar-benar memahami apa yang terjadi sebelum berkomentar. Jangan berkomentar yang tidak ada hubungannya atau hanya iseng.
Etika merupakan prinsip-prinsip yang diterima untuk mengatur perilaku dalam masyarakat, Oleh karena itu, sebelum mengatakan atau menyampaikan sesuatu pada orang lain, kita harus memikirkan sebelum menyampaikan sesuatu pada orang lain dan bisa di pertanggung jawabkan, pengguna medsos yang tidak proporsional dapat berujung pada tindak kriminal dan menimbulkan konsekuensi hukum, hal penting yang harus dilakukan ketika kita berkomunikasi di medsos, kita harus tetap memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain.
Tidak ada komentar