Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

Breaking News:

latest

OPINI: Etika Komunikasi di Media Sosial

Penulis: Sukma Ayu Wandini (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare) OPINI---  Perkembangan dan kemajuan teknologi saat in...



Penulis: Sukma Ayu Wandini (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare)

OPINI--- Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini sangat berpengaruh besar dalam kehidupan manusia. Hadirnya digitalisasi, memberikan banyak kemudahan untuk manusia dalam berinteraksi, terutama interaksi jarak jauh dan mempercepat dalam penyebaran informasi.

Akan tetapi walaupun demikian, masih perlu dalam memperhatikan penerapan etika dalam bermedia sosial atau melakukan jejaring internet. Sebab etika menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari interaksi. Semua tingkat komunikasi mulai dari komunikasi interpersonal, kelompok, hingga komunikasi massa sangat erat kaitannya dengan etika.

Kemajuan teknologi seperti sekarang, menyebabkan informasi dapat di akses oleh siapa pun dan dari manapun. Sehingga memungkinkan terjadinya kesenjangan, dikarenakan perbedaan pemahaman antar pihak satu dengan pihak yang lain atau antar kelompok dengan kelompok lainnya dalam menanggapi informasi yang disebarluaskan. Sebagai bagian dari kemajuan teknologi informasi yakni media sosial mempu menyediakan untuk meyampaikan  pendapat dan mengungkapkan pemikiran yang sebelumya tidak dapat disampikan disebabkan adanya keterbatasan dalam meyampaikan pendapat.

Tidak jarang ditemui dimedia sosial terkait penipuan atau penyebaran berita hoaks oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab terkait informasi yang disebarkan dengan sumber informasi yang tidak jelas yang menganggap hal itu sebagai sebuah lelucon. Peningkatan jumlah pengguna internet atau media sosial sangat mempengaruhi terhadap peningkatan penyebaran berita hoaks. Oleh karena itu, tidak bisa dipungkiri sering kali terjadi konflik di media sosial disebabkan oleh informasi hoaks yang disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kecanggihan teknologi saat ini telah banyak disalah gunakan oleh beberapa pihak tertentu.

Kemudahan yang dihadirkan dengan berkembangnya teknologi yakni hadirnya media sosial perlahan menjadikan pola perilaku penggunamya mengalami pergeseran. Individu dapat melontarkan apapun kepada individu lainnya. Sehingga etika dan tata krama yang seharusnya dipatuhi dan diterapkan sudah tidak lagi diindahkan dalam berjejaring internet atau bermedia sosial. Dimana yang seharusnya media sosial di pergunakan dalam hal yang bijak, justru disalah gunakan dengan menjadikan media sosial sebagai tempat atau sarana menumpahkan rasa yang tidak beretika. Terkait minimnya etika dalam bermedia sosial tersebut, sebenarnya ada dua bagian yakni etika berkomunikasi dan etika membagikan informasi pribadi. Etika yang dimaksud disini adalah kemampuan membedakan terkait hal yang harus dihindari dan hal yang masih  bisa disikapi dengan berbicara serta menyebarluaskan informasi mengenai kehidupan. Namun dibalik semua itu, pribadi setiap individu kerap kali semena-mena dalam menggunakan media sosial, seolah tutup mata dan telinga terkait aturan undang-undang ( UU ITE ) yang mengatur mengenai etika bermedia sosial. Oleh karena itu banyak sekali pelanggaran etika yang terjadi dalam bermedia sosial atau berjejaring di internet.

Terkait hal ini, pencarian Solusi agar etika dalam bermedia sosial tetap terjaga menjadi sebuah tantang besar. Karena pada dasarnya, hal itu Kembali kepada pola pikir dan lingkungan individu yang bersangkutan, sebab setiap orang memiliki pemikirannya masing-masing. Dimana tidak sedikit orang yang berfikir bahwa dengan beradu argument dimedia sosial merupakan sarana untuk mengekspresikan dirinya. Memang setiap orang memiliki perbedaan dalam mengekspresikan dirinya.

Jadi, dalam menjaga etika pada saat berkomunikasi dimedia sosial minimal mengetahui dan mengerti bahwa ada UU ITE yang mengatur etika dalam bermedia sosial. Dimana melalui hal tersebut dapat belajar tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial dan apa saja yang menjadi pelanggaran dalam berjejaring di internet atau bermedia sosial. Seperti pada saat menyampaikan atau mengungkapkan sebuah kritikan kepada individu atau kelompok lainnya, akan lebih baik jika memikirkan dengan matang terlebih dahulu terkait apa yang akan disampaikan, agar tidak salah langka dan berujung terlibat masalah. Hal tersebut juga dapat menghindari terjadinya kesenjangan. Sebab kesenjangan kerap kali terjadi karena sebuah kritik-kritik yang disampaikan di media sosial. kritik di media sosial merupakan hal yang baik apabila kritikan tersebut disertai dengan argument dan bukti yang kuat atau valid. Namun, dapat menjadi hal yang tidak baik bahkan dapat berdampak buruk jika kritik yang disampaikan tidak disertakan dengan sebuah bukti valid. Karena kritikan yang disampaikan tanpa adanya bukti dapat menjadi hate speech dan juga hoaks.

Dalam mengatasi kesenjangan bermedia sosial atau berjejaring internet perlu memperhatikan beberapa hal : (1) Etika digital, yakni menghormati pendapat orang lain dan memahami bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. (2) Filter konten, hal ini bertujuan untuk mengurangi paparan terhadap konten yang dapat menimbulkan konflik atau kesenjangan. (3) Kritis terhadap berita hoaks, melakukan verifikasi informasi sebelum informasi tersebut disebarluaskan. (4) Pendekatan positif, hindari melibatkan diri dalam sebuah diskusi yang cenderung memicu konflik dan fokus pada konten yang bernilai positif. dan (5) Kemampuan kritis, kritis dalam menganalisis sebuah informasi dan memahami dampaknya terhadap pribadi.

Sangat penting memahami penerapan etika dalam melakukan interaksi dan memperluas jaringan. Sehingga komunikasi yang efektif dapat terbangun dengan baik.

Tidak ada komentar