Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

Breaking News:

latest

OPINI: The Naming of Public Figure

Penulis: Nadya Raihana (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare) OPINI--- Disepakati pemilihan anggota parlemen akan dilak...



Penulis: Nadya Raihana (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare)

OPINI--- Disepakati pemilihan anggota parlemen akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Banyak calon presiden yang berhasil merebut hati masyarakat melalui perilaku memilih yang baik, mulai dari memberikan  uang maupun barang. Namun, di balik itu, orang terkadang menilai apa yang mereka lihat.

 Menjelang musim pemilu, banyak akun yang tampaknya mencoba mempermalukan tokoh masyarakat dengan melacak apa yang dilakukan  tokoh masyarakat yang tertangkap kamera. Mereka memberi salah satu dari mereka nama panggilan dan menyebarkannya. Salah satunya saat ini ada di jejaring sosial. Anies Baswedan, tokoh masyarakat yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dalam video yang  beredar di tahun 2022, seseorang menjuluki Anies si Yaman karena tidak setuju dengan pemasangan baliho bergambar Anies  di kawasan Sidoarjo.

 Netizen menjuluki Yaman Anies Baswedan  karena Anies adalah keturunan rakyat Yaman, dan mengatakan jika Anies menjadi presiden, Indonesia akan menjadi seperti Yaman yang ekstrem agama dan akan menyebabkan kehancuran.

 Presiden DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar merujuk pada bagaimana menilai orang berdasarkan ide-ide terkait pemuda dan ide-ide yang mengisyaratkan baliho Anie. Michael meminta untuk menghentikan semua bagian. "Salah! Gubernur Anies  adalah  Indonesia, kita harus berpecah belah dan PSI  menolak keras segala rasisme terhadap semua orang, percaya bahwa seseorang harus menyuarakan ide dan gagasan," kata Michael dalam esai tertulis.

 Berbeda dengan Ganjar Pranowo di podcast dengan youtuber ternama. Ganjar awalnya membahas pelecehan dan ancaman media sosial di bawah UU ITE. Menurut Ganjar, ada seorang pengikutnya di media sosial yang takut dilaporkan ke polisi karena komentar Ganjar di media sosial.

 "Sayangnya, saya sedang berlatih untuk pandai literasi digital, saya tidak marah gan, saya tidak pernah (belum) menghentikan bullying seseorang," ujarnya.

 Meskipun hanya satu atau dua akun yang telah diblokir karena merujuk ke situs porno yang salah diposting atau ditutup. Seperti yang dikatakan Ganjar tidak sengaja dikirim, ada yang bertanya kenapa dia suka nonton film porno. Terkait pornografi dan pornografi, Ganjar mengatakan, dilarang memposting materi pornografi karena diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Ganjar juga menegaskan  jika memang  ingin menonton film porno, hal itu tidak salah karena dia sudah dewasa dan sehat.

  Ganjar mengaku mengetahui ada orang yang menganggap dirinya jorok atau pornografi. Dia mengatakan dia tidak kotor atau pornografi tentang pernyataan itu. Ganjar mengatakan ada ruang  privat yang harus dipahami semua orang dan  tidak bisa dibagi. Ganjar meminta maaf atas kesalahannya ketika tidak sengaja mencetak atau mengirim gambar porno. Ganjar mengatakan, melihat dan memposting gambar atau materi pornografi setiap hari adalah salah. Ganjar sendiri belum menjawab pertanyaan ini.

 Netizen terus memberikan banyak julukan kepada setiap karakter di komunitas, yang  bisa berupa julukan  positif untuk mendukung karier mereka, tetapi juga bisa menjadi julukan negatif yang merusak reputasi mereka.

Tidak ada komentar