Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

Breaking News:

latest

OPINI: Politik Tanpa Etika, Apakah Kita Kehilangan Identitas ?

  Penulis:  Sakina (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare) OPINI---  Kehilangan etika dalam politik merupakan masalah y...


 

Penulis: Sakina (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare)

OPINI--- Kehilangan etika dalam politik merupakan masalah yang sangat serius di banyak negara di dunia. Seiring waktu, tampaknya politisi semakin cenderung mengabaikan etika dalam upaya memenangkan pemilu dan mengamankan kekuasaan. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan apakah kita sebagai masyarakat telah kehilangan jati diri sebagai bangsaa yang demokratis.

Negara yang baik harus berpedoman pada prinsip-prinsip etika yang kuat dan terpercaya. Etika dan moralitas harus menjadi landasan dari semua keputusan politik yang diambil oleh pemimpin. Namun, para politisi terkadang terlalu tergila-gila dengan kekuasaan dan prestise mereka, sehingga mengabaikan kewajiban moral mereka sebagai wakil rakyat.

Misalnya, banyak politisi yang terbukti korup dan memanfaatkan jabatannya di pemerintahan. Mereka menerima suap dan menggunakan posisinya untuk keuntungan pribadi, mengorbankan kepentingan rakyat dan masa depan negara. Hal ini tentu tidak etis dan tidak bermoral, serta menciptakan lingkungan politik yang destruktif dan tidak sehat.

Masalah lain yang terkait dengan politik tanpa etika adalah penangkapan informasi dan propaganda. Politisi terkadang menggunakan media dan teknologi untuk memanipulasi opini publik dan memengaruhi hasil pemilu. Mereka menggunakan retorika yang tidak tepat dan disesuaikan, menciptakan konflik dan kebingungan di masyarakat.

Kita sebagai masyarakat harus lebih menyadari masalah politik tanpa etika ini, dan berusaha untuk membawa kembali etika ke dalam politik. Kita harus menuntut transparansi dan akuntabilitas dari para pemimpin kita, dan menuntut perubahan dalam sistem politik saat ini. Kita perlu kembali pada nilai-nilai yang mendasari demokrasi, seperti integritas, kejujuran, dan pelayanan kepada rakyat.

Penting bagi kita untuk mengingat bahwa politik adalah pelayanan kepada masyarakat, bukan kepentingan pribadi. Dengan membangun landasan etika yang kuat, kita dapat memastikan bahwa politik akan tetap menjadi instrumen untuk mewujudkan keadilan, keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Pemerintah juga harus bertanggung jawab menegakkan nilai-nilai etis dalam berpolitik. Mereka harus menciptakan sistem dan mekanisme yang efektif untuk mencegah korupsi dan meningkatkan integritas dalam pemerintahan. Mereka harus terbuka dan transparan dalam keputusan dan tindakan mereka, dan bertanggung jawab kepada orang yang mereka layani.

Selain itu, sebagai warga negara, kita juga memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam politik dan memilih pemimpin yang memiliki integritas dan moralitas yang tinggi. Kita harus berperan aktif dalam mendukung calon yang memiliki visi dan misi yang jelas dan terbuka, serta menolak politisi yang tidak menjunjung tinggi etika dan moralitas dalam tindakannya.

Di era digital saat ini, kita juga harus waspada terhadap manipulasi informasi dan propaganda politik. Kita harus menjadi konsumen yang cerdas dan kritis terhadap berita dan informasi yang kita terima, serta mengecek fakta sebelum mengambil keputusan dalam politik.

Kesimpulannya, politik tanpa etika telah mengakibatkan kerusakan dan menggerogoti nilai-nilai demokrasi yang kita anut. Oleh karena itu, kita perlu mengembalikan etika ke dalam politik dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa nilai-nilai moralitas dan integritas terus dipertahankan dan dipromosikan dalam sistem politik. Jika kita berhasil mengembalikan etika ke dalam politik, maka kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik, lebih adil dan lebih sejahtera bagi kita semua.

Tidak ada komentar