Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

Breaking News:

latest

OPINI: Gibran Rakabuming Antara Harapan Baru dan Kritik Politik Dinasti

Penulis: Sindi Safitri (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare) OPINI--- Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden d...



Penulis: Sindi Safitri (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare)

OPINI---Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden dari capres Prabowo Subianto yang dimana antara harapan baru dan adanya politik dinasti.

Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Joko Widodo, terbukti menjadi sosok yang menyita perhatian di kancah politik, terutama sebagai calon presiden dari koalisi pimpinan Prabowo Subianto meski memunculkan harapan baru, terutama dari  generasi muda yang tertarik dengan visi baru tersebut, pencalonan Gibran juga menuai kritik terhadap fenomena politik dinasti.

Pertama-tama, harus diakui  kehadiran Gibran membawa harapan baru, karena peran generasi muda dalam pengambilan keputusan politik sangat penting untuk menciptakan momentum dan inovasi dalam tatanan politik. Sebagai pengusaha muda yang berpengalaman di sektor swasta, Gibran membawa  profesionalisme dan keuletan yang dapat berkontribusi positif dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Namun kritik terhadap politik dinasti segera muncul kritikus menilai pencalonan Gibran tidak terlepas dari garis keturunan keluarga presiden, sehingga menciptakan citra politik dinasti yang dinilai merugikan hakikat demokrasi ada kekhawatiran mengenai konsolidasi kekuasaan di tangan keluarga politik tertentu dan risiko mengabaikan proses demokrasi.

Kritik terhadap politik dinasti ini semakin diperkuat dengan gagasan bahwa demokrasi harus menjamin persaingan yang adil dan merata tanpa memberikan keuntungan tambahan kepada kelompok atau individu tertentu berdasarkan hubungan kekeluargaan prinsip-prinsip meritokrasi dan keadilan dalam rekrutmen kepemimpinan harus dihormati untuk menjamin keberlanjutan demokrasi yang sehat.

Namun perlu diketahui, Gibran sebagai calon presiden juga berhak bersaing berdasarkan kemampuan dan kapabilitasnya hal ini menunjukkan, selain mengkritisi politik dinasti, penilaian terhadap kemampuan dan kontribusi individu dalam dunia politik juga harus diutamakan.

Dalam konteks ini, transparansi dan akuntabilitas menjadi sangat penting proses pemilihan calon presiden, apapun latar belakangnya, harus dilakukan secara terbuka dan adil memberikan ruang yang sama bagi semua kandidat untuk mengekspresikan visi, agenda, dan komitmen mereka terhadap kebaikan masyarakat adalah inti dari demokrasi yang sehat. Masyarakat mempunyai peran penting dalam mencermati dinamika politik tersebut berpartisipasi aktif dengan memberikan pendapat, mengajukan pertanyaan kritis, dan memantau proses politik secara ketat dapat membantu memastikan  pemilihan calon presiden didasarkan pada informasi yang akurat dan obyektif.

Bagi Gibran sendiri, mungkin tantangan terberatnya adalah membuktikan bahwa dirinya benar-benar mampu dan berkomitmen memimpin negara menghadapi skeptisisme masyarakat, ia harus mampu memberikan argumentasi yang meyakinkan, menyampaikan visi yang jelas, dan merancang program kerja yang konkrit untuk menjawab tantangan dan kebutuhan bangsa.

Penting untuk diingat bahwa politik dinasti bukanlah fenomena yang terbatas pada  keluarga atau individu tertentu menjaga integritas demokrasi menuntut kita untuk terus memantau dan mengevaluasi kemajuan politik  berbagai pihak, tanpa kecuali. Pada akhirnya, proses pemilihan presiden dan pemimpin suatu negara memerlukan partisipasi dan pemahaman masyarakat dengan memahami kompleksitas dinamika politik, masyarakat dapat memberikan dukungan atau kritik yang membangun, memastikan bahwa pemilihan pemimpin dilakukan dengan integritas dan akuntabilitas, serta dapat memenuhi aspirasi masyarakat.

 

Tidak ada komentar