Penulis: Winda Elistiani (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare) OPINI--- Debat pertama pada 12 Desember 2023 adalah deb...
Penulis: Winda Elistiani (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare)
OPINI--- Debat pertama pada 12 Desember 2023 adalah debat capres yang mengangkat isu pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga. Tema-tema ini mencerminkan isu-isu penting yang menjadi perhatian masyarakat, terutama terkait dengan tata kelola pemerintahan, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam debat tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pemilih mengenai gagasan dan program-program yang akan dijalankan oleh para kandidat terkait isu-isu tersebut. Selain itu, perdebatan ini juga diharapkan dapat mempengaruhi pemilih yang mencari kejelasan terkait program yang ditawarkan oleh para kandidat.
Oleh karena itu, dalam debat ini menggambarkan pentingnya
pada ideologi dan substansi dalam proses politik, khususnya dalam konteks
generasi muda yang dikenal sebagai Gen-Z. Ketika membahas perebutan kursi
presiden pada tahun 2024, penting bagi generasi ini untuk memprioritaskan
ideologi atas sekadar sensasi atau hal-hal yang bersifat permukaan semata.
Generasi Z juga dianggap kritis terhadap capres-cawapres dan
tidak mudah tergiur dengan politik uang. Oleh karena itu, para calon presiden
dan wakil presiden harus memperhatikan aspirasi generasi penerus bangsa ini dan
mengedepankan substansi program, solusi nyata, dan visi jangka panjang dalam
kampanye mereka.
Hal ini, Gen-Z menyoroti pentingnya fokus pada ideologi
ketimbang sensasi dalam debat capres 2024 sebagai langkah menuju politik yang
lebih substansial. Misalnya, daripada menekankan perdebatan berbasis serangan
pribadi atau upaya memicu kontroversi semata, aspirasi generasi ini menuntut
agar para calon pemimpin membahas secara konkret ideologi-ideologi yang mereka
anut. Sebagai contoh, dalam debat, calon pemimpin bisa menyoroti secara rinci
bagaimana ideologi mereka akan mengatasi masalah-masalah krusial seperti
ketimpangan ekonomi, pendidikan, lingkungan, atau isu kesehatan. Gen-Z ingin
melihat pemimpin yang mampu mengartikulasikan dan menerjemahkan ideologi
tersebut menjadi kebijakan-kebijakan yang nyata dan mempengaruhi perubahan
positif dalam masyarakat.
Generasi Z menunjukkan harapan agar debat capres 2024 menjadi
platform untuk bertukar gagasan yang substansial, bukan sekadar gimik atau
retorika. Mereka menginginkan pemimpin yang benar-benar mendengarkan aspirasi
mereka, bukan hanya menganggap mereka sebagai alat untuk memenangkan pemilu.
Generasi ini juga dikenal kritis terhadap calon presiden dan wakil presiden
serta tidak mudah tergoda dengan politik uang. Oleh karena itu, para calon
pemimpin harus memperhatikan aspirasi generasi penerus ini, fokus pada
substansi program, solusi nyata, dan visi jangka panjang dalam kampanye mereka.
Ini menunjukkan bahwa generasi muda menginginkan diskusi yang
substansial, di mana solusi-solusi nyata didorong oleh ideologi yang kuat,
bukan sekadar perdebatan yang mengandalkan sensasi belaka.
Dalam era di mana perhatian seringkali tertuju pada konten
viral dan perdebatan yang bersifat dramatis, Generasi Z menyerukan perubahan
paradigma. Mereka ingin melihat debat capres sebagai wadah yang mengedepankan
gagasan-gagasan yang konstruktif dan solutif.
Ketika masyarakat cenderung terperangkap dalam siklus berita
sensasional yang cepat berubah, Generasi Z menyoroti pentingnya memiliki
diskusi politik yang lebih dalam. Mereka menginginkan pemimpin yang tidak hanya
mampu membuat kejutan atau kontroversi di media sosial, tetapi yang juga
memiliki pemahaman yang dalam terhadap ideologi dan mampu menerapkannya dalam
upaya nyata untuk memajukan masyarakat.
Gen-Z, yang terdiri dari individu yang terhubung secara
digital, berpendidikan, dan memiliki akses yang luas terhadap informasi,
memainkan peran yang semakin signifikan dalam proses politik. Aspirasi mereka
cenderung lebih terfokus pada perubahan substantif, keadilan sosial,
keberlanjutan lingkungan, kesetaraan, dan nilai-nilai inti yang memengaruhi
masa depan masyarakat. Dalam konteks debat capres tahun 2024, Gen-Z diharapkan
akan menuntut substansi atas retorika kosong. Mereka lebih cenderung untuk
menyoroti ideologi kandidat daripada sekadar sensasi dan janji manis yang tidak
memiliki landasan yang kuat. Mereka mencari pemimpin yang tidak hanya memiliki
visi jangka pendek, tetapi juga kesesuaian ideologis yang konsisten dan
berkelanjutan.
Namun demikian, tantangan utama adalah memastikan bahwa
aspirasi Gen-Z tercermin secara substansial dalam debat politik.
Kandidat-kandidat yang memahami kebutuhan, kekhawatiran, dan harapan generasi
ini akan memiliki peluang yang lebih besar untuk menghubungkan ideologi mereka
dengan realitas yang dihadapi masyarakat secara keseluruhan.
Pada akhirnya, aspirasi generasi ini menandakan pergeseran
yang krusial dalam politik kontemporer. Mereka tidak hanya memandang pemimpin
sebagai penghibur atau figur karismatik, tetapi lebih sebagai penggerak
ideologi yang memiliki kesanggupan untuk mengubah ide-ide menjadi aksi nyata
guna menjawab tantangan zaman ini.
Penting untuk diingat bahwa sementara ideologi merupakan
fondasi, kualitas kepemimpinan, kapasitas untuk beradaptasi dengan perubahan
zaman, dan kemampuan untuk memahami serta menyelesaikan masalah aktual juga
menjadi faktor penentu dalam menarik dukungan Gen-Z.
Dalam konteks ini, aspirasi Generasi Z merupakan panggilan
untuk menciptakan ranah politik yang lebih matang, berfokus pada ideologi yang
kuat sebagai landasan bagi perubahan positif yang substansial dalam negeri.
Menyongsong debat capres 2024, generasi ini berharap agar para calon pemimpin
mampu memenuhi tuntutan mereka dengan memberikan prioritas pada disdalam hal
ini, pesan utama yang dapat diambil adalah bahwa Generasi Z menginginkan
substansi dan kesesuaian ideologis dari para kandidat. Mereka menilai nilai-nilai,
visi jangka panjang, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman
sebagai kriteria penting dalam menentukan pilihan politik mereka. Dengan
demikian, para kandidat harus berkomitmen untuk menyampaikan ideologi yang
jelas dan memberikan solusi nyata yang sesuai dengan aspirasi serta kebutuhan
generasi masa depan.
Tidak ada komentar