Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

Breaking News:

latest

Opini: Dakwah sebagai Salah Satu Sarana dalam Komunikasi Politik

Potensi dan Tantangan Penggunaan Dakwah dalam Dunia Politik  Penulis: Muh. Rezky Fitrawan (Mahasiswa Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN ...



Potensi dan Tantangan Penggunaan Dakwah dalam Dunia Politik 

Penulis: Muh. Rezky Fitrawan (Mahasiswa Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare)

Secara umum dapat kita pahami dan ketahui, bahwasanya dakwah merupakan bentuk syi'ar Islam yang bersifat mengajak manusia dalam mengenal atau mendalami inti dari ajaran Islam. Dakwah mengajak manusia untuk melakukan kebajikan dan senantiasa menjaga diri dari sifat sifat yang tercela. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dakwah dapat menjadikan manusia menerapkan atau mengikuti ajaran ketuhanan. Akan tetapi, di era politik modern saat ini, dakwah sendiri tidak jarang dimanfaatkan oleh para pelaku politik sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan keuntungan, baik keuntungan yang bersifat pribadi ataupun golongan.

Dakwah yang menjadi salah satu sarana dalam berpolitik ini dapat menjadi kajian yang mendalam. Pasalnya penggunaan sarana dakwah dalam komunikasi politik ini memiliki potensi dan tantangan tersendiri dalam penggunaannya. Potensi dari sarana komunikasi politik yang menggunakan dakwah sebagai jalan untuk memengaruhi masyarakat dalam dunia politik:

* Jangkauan Luas: Potensi Dari dakwah dalam menjangkau khalayak ramai sangatlah mudah, terutama bagi masyarakat yang termasuk dalam kategori pribadi yang religius. Politik yang mengandung nilai-nilai dari agama didalamnya dipastikan dapat menjadi daya tarik yang kuat bagi pesan politik yang disampaikan.

* Memobilisasi massa: dakwah dapat menjadi sarana dalam memobilisasi massa demi untuk mendukung agenda politik tertentu, seperti partisipasi masyarakat dalam aksi demontrasi atau dalam kegiatan pemilu.

* Meningkatkan Legitimasi: para pelaku politik yang menggunakan dakwah sebagai salah satu sarana meningkatkan kualitas diri atau citra mereka di depan masyarakat sebagai seseorang pribadi yang bermoral dan religius, dengan memanfaatkan sarana dakwah seperti ini maka dukungan dan kepercayaan dari publik akan terdongkrak naik bagi para pelaku politik.

Tantangan dari sarana komunikasi politik yang menggunakan dakwah sebagai jalan untuk memengaruhi masyarakat dalam dunia politik:

* Menurunnya Kredibilitas dari Dakwah: Kemurnian dan kredibilitas dari dakwah dapat rusak atau menurun apabila terlalu banyak mengandung pesan pesan politik di dalamnya. Hal ini dikarenakan masyarakat dapat menjadi tidak percaya atau ragu akan isi  dari pesan-pesan dalam dakwah yang disampaikan itu sendiri.

* Konflik dan Polarisasi: Polarisasi dan konflik di masyarakat dapat dipicu karena adanya penggunaan dakwah untuk tujuan politik. Hal ini dikarenakan masyarakat terpecah menjadi kelompok-kelompok yang berdasarkan agama dan afiliasi politik itu sendiri, sehingga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat terganggu karena penggunaan sarana dakwah dalam politik ini.

* Potensi Penyalahgunaan dakwah dalam politik Resiko dari dakwah yang disalahgunakan oleh pelaku politik untuk menipu masyarakat dan memanipulasi masyarakat demi untuk kepentingan politik, baik pribadi maupun kelompok. Para pelaku politik yang tidak bertanggung jawab bisa saja menggunakan ayat-ayat suci ataupun narasi agama hanya untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok yakni memuluskan agenda setting yang telah mereka rencanakan.

Kesimpulan:

Sebagai salah satu sarana dalam dunia politik yang memiliki potensi serta tantangan yang sangat kompleks, dakwah memiliki dua sisi di dalamnya. Di satu sisi, dakwah dapat menjadi sebuah senjata yang sangat efektif dalam hal menyampaikan pesan-pesan politik kepada khalayak yang luas serta dapat meningkatkan legitimasi dari para pelaku politik. Sementara itu, di sisi yang lainnya resiko penyalahgunaan dari dakwah dalam memanipulasi masyarakat tidak dapat dihindari, dakwah juga dapat memicu terjadinya konflik di dalam masyarakat, serta kredibilitas dari dakwah itu sendiri dapat rusak dikarenakan mengandung banyaknya pesan dan nilai politik di dalamnya.

Tanggung jawab penuh dan kehati-hatian harus dilakukan oleh para pelaku politik yang menggunakan dakwah sebagai sarana untuk berkomunikasi. Para pelaku politik dan da'i harus sangat mengedepankan nilai-nilai dari moralitas dan agama dalam penggunaan dakwah untuk menyampaikan pesan-pesan politik. Para da'i dan pelaku politik juga harus mampu menghindari politisasi agama yang sangat berlebihan.

Masyarakat juga dituntut untuk cerdas dalam menerima pesan atau informasi berbau politik yang disampaikan melalui komunikasi di dalam dakwah. Verifikasi kritis sangatlah penting dalam menganalisis informasi yang terkandung di dalam dakwah yang mengandung nilai-nilai atau unsur politik di dalamnya. Selain itu, masyarakat juga harus mampu untuk tidak mudah terpengaruh oleh narasi narasi agama yang mengandung nilai-nilai atau muatan-muatan yang mengandung politik di dalamnya.

Dengan sikap yang penuh kesadaran serta kebijaksanaan, dakwah dapat menjadi jembatan atau sarana dalam melakukan komunikasi politik. Dengan ini dakwah yang digunakan sebagai salah satu sarana dalam berkomunikasi politik tidak akan kehilangan esensinya. Dakwah dan politik akan saling beriringan dengan baik dan tidak akan saling mencederai satu sama lain. Dakwah yang dikenal sebagai metode ataupun sarana yang dapat membangun masyarakat yang bermoral serta religius akan tetap memiliki esensi murninya, begitu pula dengan komunikasi politik yang dapat menjadi sebuah saluran yang dapat mewujudkan kebaikan bersama.

Tidak ada komentar