Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

Breaking News:

latest

Opini : Pengaruh Teknologi Komunikasi dan Informasi Terhadap Generasi Muda

Penulis: Sri Devi Wahyuni (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare) OPINI--- Teknologi saat ini sudah tidak dapat dielakan...



Penulis: Sri Devi Wahyuni (Mahasiswi Komunikasi & Penyiaran Islam, IAIN Parepare)

OPINI---Teknologi saat ini sudah tidak dapat dielakan lagi, baik itu di seluruh dunia maupun di Indonesia. Kemajuan teknologi ini sudah menyatu dengan kehidupan. Akibat dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat  berbeda-beda sesuai dengan kompleksitasnya, begitu juga dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia semua dapat disebarluaskan secara bebas melalui internet. Dengan adanya internet, mengakses berbagai informasi bukan lagi perkara yang sulit. Tidak bisa dipungkiri hal yang dulu sangat susah untuk dilakukan kini dapat dengan mudah untuk didapatkan. Misalnya dahulu jika ingin mendapatkan informasi mengenai berita kita bisa mendapatkannya di koran, radio, atau televisi tetapi sekarang kita bisa dengan mudah mendapatkannya lewat smartphone secara cepat. 

Pada pandemi covid-19, penerapan lockdown membuat banyak orang menghabiskan waktu mereka dengan membuka sosial media baik itu melalui laptop ataupun smartphone. Lamanya di lockdown di rumah membuat orang-orang saat ini ketergantungan terhadap teknologi. Maka dari itu banyak yang tidak bisa lepas dari smartphone mereka, terlebih kepada generasi muda ataupun anak-anak di bawah umur. Generasi muda saat ini tumbuh dalam lingkungan yang serba digital. Mereka tumbuh dengan kemudahan akses terhadap perangkat teknologi seperti smartphone, tablet, dan laptop yang memberikan akses instan terhadap informasi dan hiburan. Namun, hal ini telah meningkatkan ketergantungan terhadap teknologi. Banyak dari mereka yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar dunia maya, sementara interaksi sosial secara langsung mulai terabaikan. Hal ini memengaruhi kemampuan mereka untuk membentuk hubungan yang sehat dan mendalam di dunia nyata. Hal ini juga mempengaruhi kesehatan mental, menyebabkan lebih banyak kecemasan, depresi dan gangguan tidur. Rata-rata anak yang duduk di bangku SD telah memiliki smartphone dilengkapi dengan akses internet, baik itu menggunakan kuota internet ataupun wi-fi dengan itu mereka bisa dengan mudah untuk mengakses internet.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) generasi muda usia 15-30 tahun 2020 mencapai 69,90 juta jiwa atau sekitar 25,87% penduduk Indonesia. Berdasarkan survei Kementerian Komunikasi dan Informatika, diketahui bahwa 95% generasi muda yang menjawab survei tersebut mengenal teknologi internet dan 80% di antaranya adalah pengguna internet aktif. Dan informasi di atas juga menambahkan bahwa sebagian besar pengguna internet generasi muda pernah terpapar konten  pornografi.

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya teknologi seperti Internet, selain memberikan dampak positif bagi generasi muda khususnya pelajar dan mahasiswa, juga membawa dampak negatif yang sulit untuk dihindari. Sehingga dapat menimbulkan permasalahan dan kekhawatiran bagi orang tua dan masyarakat. Mengingat dampak negatif ini dapat mengakibatkan melemahnya ketahanan sosial dan budaya, maka diperlukan cara untuk mencegah kemerosotan moral generasi muda sebagai generasi muda.

Ada beberapa langkah yang dapat di ambil untuk menghadapi dampak negatif pengguna internet. Pertama, penting untuk membatasi waktu pemakaian perangkat dan mendorong interaksi sosial secara langsung. Pembatasan ini dapat membantu mendorong generasi muda dalam keseimbangan yang sehat antara dunia digital dan dunia nyata. Selain itu, pelatihan literasi digital dan keterampilan berpikir kritis juga penting. Generasi muda harus didorong untuk membedakan antara informasi yang dapat dipercaya dan yang tidak, dan mengembangkan pemikiran kritis yang diperlukan untuk menafsirkan informasi dengan bijak.

Tidak ada komentar