Penulis: Wahyuddin, Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) OPINI --- Sejak pemerintah Republik Indonesia mengkonfirmas...
Penulis: Wahyuddin, Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
OPINI --- Sejak
pemerintah Republik Indonesia mengkonfirmasi kasus positif pertama virus corona
pada awal maret yang lalu, memaksa
pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan
kebijakan serta menghimbau kepada
masyarakat Indonesia agar melakukan psycal distancing (menjaga jarak fisik) dan
social distancing (menjaga jarak sosial) serta work from home, study at home,
and worship at home (bekerja dari rumah,
belajar di rumah, dan ibadah di rumah), untuk mencegah penularan virus corona
lebih meluas, hal ini tentu berimbas di berbagai sektor kehidupan manusia dengan
adanya kebijakan tersebut.
Sektor
pendidikan tak luput dari kebijakan tersebut, lewat surat edaran yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 3 Tahun 2020 tentang pencegahan corona
virus disease (Covid-19) pada satuaan pendidikan dan surat edaran yang
dikeluarkan oleh pimpinan-pimpinan perguruan tinggi yang ada di seluruh
Indonesia untuk melaksanakan kebijakan
seperti yang di atas. Dengan keluarnya kebijakan dan surat edaran tersebut membuat seluruh aktivitas pendidikan
di perguruan tinggi baik dari kalangan dosen dan mahasiswa yang ada di
Indoneisa untuk dilakukan dan dikerjakan di rumah saja seperti, belajar
di rumah dan kuliah di rumah untuk mencegah penularan dan mewabahnya penyakit
yang disebabkan oleh virus jenis baru yakni novel corona virus (Covid-19).
Hal
ini tentu menimbulkan pertanyaan di kalangan akademis kampus terkhusus mahasiswa
yang akan menjalani perkuliahan online tersebut apakah memang belajar dan
kuliah online yang dilakukan di rumah efektif bagi para mahasiswa, Lantas apa
sebenarnya kuliah online itu? Apakah kuliah online ini efektif dilakukan? Kita
akan mencoba mengkaji hal tersebut apakah kuliah online efektif atau tidak
dengan menggunakan teori behaviorisme dan humanistik.
Dikutip dari sevima.com kuliah online disebut
juga e-Learning atau Online Course adalah proses perkuliahan dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi, dalam hal ini internet. Dalam proses perkuliahan online atau kuliah non tatap muka
ini, mahasiswa tidak dituntut rutin datang ke kampus seperti biasanya yang
dilakukan setiap jam mata kuliah.
Kuliah online juga merupakan salah satu
sarana pembelajaran interaktif. Dosen dan mahasiswa dapat berkomunikasi dengan
menggunakan media internet. Dosen dapat memberikan materi kuliah, baik berupa
file, video, maupun tulisan (teks). Dengan kuliah online, seorang dosen juga
bisa mengajar di beberapa tempat secara bersamaan. Lantas semudah itukah kita
membayangkan kuliah online.
Kuliah
online berawal dari sebuah rasa kegembiraan dan berakhir dengan bentuk
keresahan di kalangan mahasiswa karena beban akademis yang tak logis dan
menyerang psikis serta bentuk keresahan yang tak henti dikarenakan banyaknya
kendala-kendala yang harus ditempuh dalam proses perkuliahan secara online,
seperti kendala tugas yang terlalu menumpuk disetiap mata kuliah, kendala pada
jaringan internet, kendala dari segi ekonomi karena tidak mampu memenuhi
kebutuhan akan pembelian paket kuota internet serta kendala pada media yang
digunakan oleh dosen untuk proses perkuliahan online tersebut berbeda-beda.
Inilah realitas yang terjadi bukan kuliah online namun tugas online-lah yang
harus ditempuh para mahasiswa di bangku perguruaan tinggi saat ini ditengah
mewabahnya pandemi Covid-19 di negara kita Indonesia.
Mahasiswa butuh solusi
jika dosen bisa tetap di rumah saja dengan penghasilan yang tetap dan utuh tanpa
berkurang sedikitpun, lalu bagaimana
dengan mahasiswa. Terhitung sejak mewabahnya Covid-19 di Indonesia mahasiswa
bahkan hanya kuliah kurang lebih dua minggu lamanya, lantas sudah selaraska UKT
yang dibayar oleh mahasiswa dengan fasilitas yang digunakan oleh mahasiswa saat
ini.
Oleh karena itu kita berharap kepada para pimpinan perguruan tinggi harus
berupayah membuat kebijkan strategis untuk menunjang mahasiswa dalam menjalani
perkuliahan online ini, terutama dalam penyediaan akses free internet atau
penyediaan paket kuota agar mahasiswa mampu aktif dalam perkuliahan. Seperti yang kita ketahui surat edaran dari Kemenag RI tentang pimpinan kampus untuk menyediakan akses atau
layanan internet gratis kepada mahasiswa dan tentu ini perlu ditindak lanjuti
oleh para pimpinan kampus.
Teori Pendidikan
Behaviorisme dan Humanistik memandang Kuliah online.
Namun
dibalik semua permasalahan yang dihadapi
oleh para mahasiswa mengenai kuliah dengan sistem online atau daring
(dalam jaringan) tersebut apakah memang efektif atau tidak hal tersebut.
Dilihat dari sudut pandang teori behaviorisme sistem kuliah online tersebut jika dikaji tidak efektif hal karena tidak adanya stimulus yang diberikan
oleh pihak dosen kepada mahasiswa, dimana inti dari teori ini bahwa pengetahuan
diperoleh dari pengalaman dimana didapatkan dari perilaku seorang dosen kepada
mahasiswanya serta dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan dari sudut pandang
teori humanistik kuliah online boleh dikatakan efektif disisi lain juga tidak
efektif karena hal tersebut bergantung pada mahasiswanya yang menjalini proses
perkuliahan online tersebut karena inti dari teori humanistik yaitu proses
memanusiakan manusia dimana seorang individu diharapkan mampu mengaktulisasikan
dirinya artinya bagaimana seorang mahasiswa menggali potensinya sendiri dalam
menjalani perkuliahan online.
Sebagai
solusi dari permasalahan diatas adalah sejatinya semua kembali kepada diri
pribadi masing-masing bagaimana kita
mampu menempatkan diri kita agar memahami inti dari permasalahan yang kita
hadapi serta melihat peluang dan memanfaatkan peluang dari permasalahan yang
dihadapi tersebut, karena inilah prose yang memang terbaik yang harus kita
jalani sebagai seorang mahasiswa ditengah mewabahnya pandemi covid-19 di
Indonesia.
Terima kasih, mudah-mudahan bermanfaat.
Tulisan
ini saya buat bukan bermaksud untuk menggurui tapi bagaimana saya mampu berbagi
pengetahuan yang saya miliki.
# Stay at home
# Enrekang,
Tana
Rigalla Tana Riabussungi
Tidak ada komentar